5 Definisi Spesies Beda Genre



Sumber foto : Belajar Yuk !

Hai kamu.. Hihihi
Buat kamu yang udah punya pasangan (maybe), adik cowok atau punya sahabat cowok, lebih kurang pasti kamu tahu persis gimana sih cowok itu, gimana dunia mereka, dan semuamuanya tentang cowok. Iya ga sih? 

Sebagai selayaknya perempuan yang juga punya teman cowok, ga seberapa sih cuma ga dikit juga. Berkawan dengan mereka itu seru menurutku. Kebayang ga sih kita temenan dengan orang yang notabene bukan bagian dari kita yang perempuan ini. Mereka dari genre yang berbeda meskipun yaa kita sama-sama manusia. Hanya saja secara naluri, body language, role model mereka sungguh beda sih menurutku. Dan salah satu keajaiban yang pernah kutemui di muka bumi ini, karena ternyata Allah ingin menyatukan kita perempuan ini dengan mereka yang kusebut tadi. Cowok! Yang udah punya pasangan pasti udah tahu betul gimana hidupnya setelah dicukupkan oleh spesies dari genre yang bedanya kita.

Dalam berkehidupan, tentunya mustahil kita ga berinteraksi dengan spesies beda genre tadi (kali ini ga mau sebut cowok deh hahaha). Sesimpel kita berhadapan dengan teman kelas cowok di kampus atau adik cowok di rumah. Gimana rasanya?

Yang sering salah paham atau sampe berantem? Ada ga nih? Hahahaha manusiawi sih menurutku. Dalam hubungan apapun itu, ga akan pernah ada yang bisa semulus jalan tol. Bahkan jalan tol punya belokan atau tanjakan kan? Karena menurut hematku sih ya, kejenuhan, kemumetan, keruwetan tersebut-lah yang sebenarnya semakin menguatkan. Sejauh di masa usiaku kini, saya selalu merasa keruwetan hubungan yang membuat kita semakin mendalami peran dalam sebuah hubungan. Sesimpel kamu yang menjalani peran sebagai sahabat cewek dari sahabat cowokmu. Saat kamu merasa jenuh dengan persahabatan itu, maka kamu akan sadar kalau sedang menjalani peran sebagai seorang sahabat dan tahu gimana dijenuhkan rasa, saking seringnya bertemu sehingga membuatmu memutuskan banyak kemungkinan. Entah ingin break dulu, pergi sebentar. Mencari keseruan baru, introspeksi diri atau berjujur ria dengannya tentang rasa jenuhmu.

Sebagai umat perempuan di muka bumi ini, atas apresiasiku kudefinisikan spesies beda genre dalam 5 poin berikut :

1. Mengedepankan logika

Wahh.. Kalau ini bukan sekedar kata lagi. Ini memang udah kevalidasi dari seluruh umat spesies beda genre dari seluruh penjuru dunia. Mereka mengedepankan logika ketimbang rasa sehingga bukan tanpa alasan mengapa Allah menyatukan 2 spesies ini. Karena untuk mencapai keseimbangan dalam berkehidupan, tentunya logika dan rasa harus berjalan beriringan. Yup. Mereka memikirkan banyak sehingga dimatangkan persiapan saat melakukan apa-apa. Saya mengakui ini. Hahahaha intinya mereka ga gegabah.

2. Sebagai sayap pelindung

Dalam hubungan apapun yang berkaitan dengan spesies beda genre ini, sosok mereka pasti akan selalu menjadi sayap pelindung dalam berkehidupan. Menurut hematku, ini salah satu naluri yang Allah anugerahi kepada mereka untuk melindungi sosok kita yang perempuan. Bayangin gimana sayangnya Allah dengan hambahNya. Mereka yang dianugerahi sayap pelindung ditakdirkan melengkapi sosok yang secara naluri memang butuh untuk dilindungi.

3. Paling hemat kata

Nah.. Ini nih. Sebenarnya poin ini yang melatarbelakangi kenapa tulisan ini harus ada. Aku mau showing yang sering kali menjadi akar dari masalah kita dalam menjalani hubungan kita dengan spesies beda genre. Ternyata menurut penelitian, mereka itu hanya menggunakan 7.000 kata dalam sehari. Sedangkan umat perempuan, 20.000 kata. Kebayang ga nih? So, menjadi pengertian adalah kuncinya dalam hal ini. Sebagai umat perempuan yang kenaluriannya seringkali membuat bingung mereka (eh kok dia tiba-tiba ngambek yaa). Padahal hanya sesimpel si spesies beda genre ini merespon dengan sependeknya respon dan jungkir balik dengan kita dengan jutaan bait percakapan hahahaha 

Bukan tanpa alasan mereka melakukannya, bukan karena kesengajaannya. Bukan sana sekali. Ga pernah bermaksud membela spesies beda genre ini, namun sebatas aku mau showing biar kita ga mudah disalahartikan oleh perlakuan mereka yang mungkin menurut kita ketus kalau sedang bercakap. Semoga kita bisa menjadi semakin mengerti

4. Stay fokus. Ga bisa multi tasking

Wuiih seringkali ini yang bisa buat aku kadang menyernyitkan dahi saat bersama mereka. Hahahahaha pengalaman pribadi sih yaa. Tapi belakangan saya menjadi mengerti mereka. Bukan karena mengepoi yaa, namun karena diceritakan banyak oleh bapak. Bapak bercerita kalau cowok itu bisa tetiba menjadi bisu saat beneran fokus terhadap suatu hal. Karena ada komponen di otaknya mereka yang ukurannya lebih tipis dan kecil (namanya lupa, yang expert bisa komen nih hihihi) sehingga seringkali mereka lambat merespon saat mereka tengah fokus. Yup. Mereka ga bisa multi tasking. Ahahahaha

5. Ga bisa baca kode


Nah.. Hahahaha poin ini salah satu poin yang cukup bikin saya cekikian tertawa hahaha. 
Sekalipun spesies beda genre ini adalah seorang coder, i mean mereka programmer. Namun mereka ini ga bisa memahami kode yang seringkali perempuan berikan. Sesimpel, kamu pelototin adik cowok kamu supaya jangan ngotorin teras rumah hahahaha belakangan aku sadar, kalau mereka memang harus dipaparin. Mereka harus dijelasin. Dijelasin dengan gamblang. Ini nih yang kumaksud. 

Ingat, jangan pernah ngodein mereka yaa. Hahahahaha

Gimana nih, yuk lebih saling memahami. 😙

Komentar

Postingan Populer